Rabu, 20 Oktober 2010

Komputer

Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang telah dirumuskan. Kata computer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya, pengolahan informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalah aritmatika, tetapi komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan matematika.
Dalam arti seperti itu terdapat alat seperti slide rule, jenis kalkulator mekanik mulai dari abakus dan seterusnya, sampai semua komputer elektronik yang kontemporer. Istilah lebih baik yang cocok untuk arti luas seperti "komputer" adalah "yang mengolah informasi" atau "sistem pengolah informasi."
Menurut sejarah komputer, generasi komputer dibagi menjadi 5 bagian.
Etimologi
Selama bertahun-tahun sudah ada beberapa arti yang berbeda dalam kata "komputer", dan beberapa kata yang berbeda tersebut sekarang disebut disebut sebagai komputer.
Kata computer secara umum pernah dipergunakan untuk mendefiniskan orang yang melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa mesin pembantu. Menurut Barnhart Concise Dictionary of Etymology, kata tersebut digunakan dalam bahasa Inggris pada tahun 1646 sebagai kata untuk "orang yang menghitung" kemudian menjelang 1897 juga digunakan sebagai "alat hitung mekanis". Selama Perang Dunia II kata tersebut menunjuk kepada para pekerja wanita Amerika Serikat dan Inggris yang pekerjaannya menghitung jalan artileri perang dengan mesin hitung.
Charles Babbage mendesain salah satu mesin hitung pertama yang disebut mesin analitikal. Selain itu, berbagai alat mesin sederhana seperti slide rule juga sudah dapat dikatakan sebagai komputer.
Jenis

Sekalipun demikian, definisi di atas mencakup banyak alat khusus yang hanya bisa memperhitungkan satu atau beberapa fungsi. Ketika mempertimbangkan komputer modern, sifat mereka yang paling penting yang membedakan mereka dari alat menghitung yang lebih awal ialah bahwa, dengan pemrograman yang benar, semua komputer dapat mengemulasi sifat apa pun (meskipun barangkali dibatasi oleh kapasitas penyimpanan dan kecepatan yang berbeda), dan, memang dipercaya bahwa mesin sekarang bisa meniru alat perkomputeran yang akan kita ciptakan di masa depan (meskipun niscaya lebih lambat). Dalam suatu pengertian, batas kemampuan ini adalah tes yang berguna karena mengenali komputer "maksud umum" dari alat maksud istimewa yang lebih awal. Definisi dari "maksud umum" bisa diformulasikan ke dalam syarat bahwa suatu mesin harus dapat meniru Mesin Turing universal. Mesin yang mendapat definisi ini dikenal sebagai Turing-lengkap, dan yang pertama mereka muncul pada tahun 1940 di tengah kesibukan perkembangan di seluruh dunia. Lihat artikel sejarah perkomputeran untuk lebih banyak detail periode ini.
Komputer benam
Pada sekitar 20 tahun , banyak alat rumah tangga, khususnya termasuk panel dari permainan video tetapi juga mencakup telepon genggam, perekam kaset video, PDA dan banyak sekali dalam rumahtangga, industri, otomotif, dan alat elektronik lain, semua berisi sirkuit elektronik yang seperti komputer yang memenuhi syarat Turing-lengkap di atas (dengan catatan bahwa program dari alat ini seringkali dibuat secara langsung di dalam chip ROM yang akan perlu diganti untuk mengubah program mesin). Komputer maksud khusus lainnya secara umum dikenal sebagai "mikrokontroler" atau "komputer benam" (embedded computer). Oleh karena itu, banyak yang membatasi definisi komputer kepada alat yang maksud pokoknya adalah pengolahan informasi, daripada menjadi bagian dari sistem yang lebih besar seperti telepon, oven mikrowave, atau pesawat terbang, dan bisa diubah untuk berbagai maksud oleh pemakai tanpa modifikasi fisik. Komputer kerangka utama, minikomputer, dan komputer pribadi (PC) adalah macam utama komputer yang mendapat definisi ini.
Komputer pribadi

Komputer pribadi atau personal computer (PC) adalah istilah untuk komputer yang dikenal dan diketahui orang pada umumnya sehingga banyak orang yang tak akrab dengan bentuk komputer lainnya. Hanya orang-orang tertentu saaja yang memakai istilah ini secara eksklusif untuk menunjukkan istilah yang lebih spesifik dan tepat.

Bagaimana komputer bekerja
Pemrosesan
Unit Pengolah Pusat atau CPU berperanan untuk memproses arahan, melaksanakan pengiraan dan menguruskan laluan informasi menerusi system komputer. Unit atau peranti pemprosesan juga akan berkomunikasi dengan peranti input , output dan storan bagi melaksanakan arahan-arahan berkaitan.
Dalam arsitektur von Neumann yang asli, ia menjelaskan sebuah Unit Aritmatika dan Logika, dan sebuah Unit Kontrol. Dalam komputer-komputer modern, kedua unit ini terletak dalam satu sirkuit terpadu (IC - Integrated Circuit), yang biasanya disebut CPU (Central Processing Unit).
Unit Aritmatika dan Logika, atau Arithmetic Logic Unit (ALU), adalah alat yang melakukan pelaksanaan dasar seperti pelaksanaan aritmatika (tambahan, pengurangan, dan semacamnya), pelaksanaan logis (AND, OR, NOT), dan pelaksanaan perbandingan (misalnya, membandingkan isi sebanyak dua slot untuk kesetaraan). Pada unit inilah dilakukan "kerja" yang nyata.
Unit kontrol menyimpan perintah sekarang yang dilakukan oleh komputer, memerintahkan ALU untuk melaksanaan dan mendapat kembali informasi (dari memori) yang diperlukan untuk melaksanakan perintah itu, dan memindahkan kembali hasil ke lokasi memori yang sesuai. Sekali yang terjadi, unit kontrol pergi ke perintah berikutnya (biasanya ditempatkan di slot berikutnya, kecuali kalau perintah itu adalah perintah lompatan yang memberitahukan kepada komputer bahwa perintah berikutnya ditempatkan di lokasi lain).
Program
Program komputer adalah daftar besar perintah untuk dilakukan oleh komputer, barangkali dengan data di dalam tabel. Banyak program komputer berisi jutaan perintah, dan banyak dari perintah itu dilakukan berulang kali. Sebuah komputer pribadi modern yang umum (pada tahun 2003) bisa melakukan sekitar 2-3 milyar perintah dalam sedetik. Komputer tidak mendapat kemampuan luar biasa mereka lewat kemampuan untuk melakukan perintah kompleks. Tetapi, mereka melakukan jutaan perintah sederhana yang diatur oleh orang pandai, "programmer." "Programmer Baik memperkembangkan set-set perintah untuk melakukan tugas biasa (misalnya, menggambar titik di layar) dan lalu membuat set-set perintah itu tersedia kepada programmer lain." Dewasa ini, kebanyakan komputer kelihatannya melakukan beberapa program sekaligus. Ini biasanya diserahkan ke sebagai multitasking. Pada kenyataannya, CPU melakukan perintah dari satu program, kemudian setelah beberapa saat, CPU beralih ke program kedua dan melakukan beberapa perintahnya. Jarak waktu yang kecil ini sering diserahkan ke sebagai irisan waktu (time-slice). Ini menimbulkan khayal program lipat ganda yang dilakukan secara bersamaan dengan memberikan waktu CPU di antara program. Ini mirip bagaimana film adalah rangkaian kilat saja masih membingkaikan. Sistem operasi adalah program yang biasanya menguasai kali ini membagikan
Sistem operasi
Sistem operasi ialah semacam gabungan dari potongan kode yang berguna. Ketika semacam kode komputer dapat dipakai secara bersama oleh beraneka-macam program komputer, setelah bertahun-tahun, programer akhirnya menmindahkannya ke dalam sistem operasi.
Sistem operasi, menentukan program yang mana dijalankan, kapan, dan alat yang mana (seperti memori atau I/O) yang mereka gunakan. Sistem operasi juga memberikan servis kepada program lain, seperti kode (driver) yang membolehkan programer untuk menulis program untuk suatu mesin tanpa perlu mengetahui detail dari semua alat elektronik yang terhubung.




Bagian-bagian komputer
Komputer terdiri atas 2 bagian besar yaitu perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
Perangkat keras
• Prosesor atau CPU sebagai unit yang mengolah data
• Memori RAM, tempat menyimpan data sementara
• Hard drive, media penyimpanan semi permanen
• Perangkat masukan, media yang digunakan untuk memasukkan data untuk diproses oleh CPU, seperti mouse, keyboard, dan tablet
• Perangkat keluaran, media yang digunakan untuk menampilkan hasil keluaran pemrosesan CPU, seperti monitor dan printer
Perangkat lunak
• Sistem operasi
Program dasar pada komputer yang menghubungkan pengguna dengan hardware komputer. Sistem operasi yang biasa digunakan adalah Linux, Windows, dan Mac OS. Tugas sistem operasi termasuk (namun tidak hanya) mengatur eksekusi program di atasnya, koordinasi input, output, pemrosesan, memori, serta instalasi software.
• Program komputer
Merupakan aplikasi tambahan yang dipasang sesuai dengan sistem operasinya
Slot pada komputer
• ISA/PCI, slot untuk masukan kartu tambahan non-grafis
• AGP/PCIe, slot untuk masukan kartu tambahan grafis
• IDE/SCSI/SATA, slot untuk hard drive/ODD
• USB, slot untuk masukan media plug-and-play (colok dan mainkan, artinya perangkat yang dapat dihubungkan ke komputer dan langsung dapat digunakan

kONFLIK GAJAH & MANUSIA BERULANG

Selama beberapa hari dalam pekan ini, warga di sejumlah kampung berbatasan dengan hutan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) di Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung, kembali dibuat resah oleh ulah "tamu tak diundang" yaitu kawanan gajah liar yang masuk ke kebun dan mendekati perkampungan mereka.

Kawanan gajah liar itu diperkirakan berjumlah antara 30-40 ekor bergerak bersama-sama, menyeruak keluar hutan melintasi batas hutan dengan perkampungan di sekitarnya.

Segala tanaman yang bisa dimakan satwa liar berbelalai panjang dan termasuk hewan langka dilindungi itu, akan dilahap, sambil terus bergerak sehingga merusak areal ladang dan kebun masyarakat yang justru tinggal menunggu hasil panen.

Warga yang bermukim pada 22 kampung di Kecamatan Way Jepara dan sekitarnya di Kabupaten Lampung Timur yang berbatasan dengan hutan TNWK itu melakukan ronda malam, membunyikan kentongan dan menyulut obor untuk menakut-nakuti dan mengusir kawanan gajah liar itu, tetapi upaya itu tidak benar-benar efektif mengusir hewan besar itu.

Warga mendesak agar pengelola TNWK dan aparat berwenang turun tangan mengatasi masalah serbuan gajah liar seperti ini yang terus-menerus berulang-ulang terjadi di kawasan mukim mereka.

Tak saja warga cemas karena rombongan gajah liar itu bisa merusak dan menghancurkan tanaman produktif yang mereka budidayakan--singkong, semangka, dan jagung serta tanaman lainnya--tapi juga mengancam keamanan dan keselamatan mereka, mengingat kemungkinan gajah liar itu masuk ke kampung dan permukiman serta dapat merusak rumah dan fasilitas umum setempat.

"Kami belum mendapatkan laporan tingkat kerusakan atau pun kemungkinan adanya korban jiwa akibat kawanan gajah liar itu masuk kebun di dekat Way Jepara," kata Kepala Balai TNWK, MZ Hudiyono pula.

Namun dia membenarkan, sejak awal pekan hingga pertengahan Oktober 2008 ini, sebanyak 30-40 ekor gajah liar dilaporkan telah masuk ke kebun penduduk di sekitar Desa Braja Asri, Way Jepara, Lampung Timur. "Gajah-gajah itu belum sampai masuk ke induk Kecamatan di Way Jepara," kata Hudiyono.

Selama ini belasan desa di sekitar hutan TNWK di Kecamatan Way Jepara, Purbolinggo, dan beberapa kecamatan lainnya, kerap menjadi sasaran kawanan gajah liar yang keluar hutan dan masuk ke kebun maupun permukiman masyarakat masyarakat.

Konflik antara gajah liar dengan warga di hutan TNWK dilaporkan telah rutin terjadi dan seringkali dialami warga, terutama pada kawasan yang diduga menjadi jalur lintasan tradisional gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) tersebut.

Selama beberapa hari pada pertengahan Oktober 2008 ini, puluhan ekor gajah liar itu dilaporkan warga masuk ke kebun di Desa Braja Asri, Way Jepara, dan merusak kebun produktif yang ditanami singkong, jagung, dan semangka.

Warga menyebutkan, biasanya kawanan gajah yang jumlahnya lebih 30 ekor itu keluar hutan pada sore atau malam hari, lalu masuk kebun dan merusak tanaman mereka. Pada pagi dan siang hari, biasanya gajah-gajah itu kembali lagi ke hutan.

"Benar, kami sudah menerima laporan gangguan gajah liar dari TNWK yang keluar ke kebun penduduk itu. Jumlahnya diperkirakan mencapai 30-40 ekor," kata Kepala Balai TNWK, MZ Hudiyono.

Namun dia menegaskan, pihaknya tidak akan membiarkan gangguan itu berlanjut, sehingga segera menerjunkan tim gabungan untuk menannganinya dengan target dapat menghalau gajah liar itu kembali masuk ke habitatnya.

Hudiyono membenarkan pula bahwa biasanya kawanan gajah liar itu kerap masuk pada malam hari, sehingga bisa lolos dari pengawasan dan penjagaan petugas maupun masyarakat yang terpaksa harus berjaga atau ronda malam.

Upaya masyarakat untuk mengusir kawanan gajah liar itu dengan berbagai peralatan tradisional hanya berhasil menghalau sementara, karena jika warga pergi, kawanan gajah liar itu kembali masuk ke kampung terdekat.

Diduga gajah-gajah itu masuk ke kebun untuk mendapatkan makanan yang mereka inginkan dengan lebih mudah (siap santap), walaupun makanan relatif tersedia di dalam hutan TNWK.

Dalam tiga bulan terakhir, laporan gangguan dan konflik gajah liar terjadi di sejumlah kampung berbatasan dengan TNWK itu. Laporan itu menyebutkan pula, pada bulan Agustus, September, dan Oktober itu, telah puluhan hingga belasan kali kejadian rombongan gajah liar masuk ke kebun dan perkampungan mereka.

Warga mencemaskan selain merusak kebun, kawanan gajah itu dapat mengancam keselamatan mereka kalau akhirnya masuk kampung dan berpotensi merusak pula rumah tinggal mereka. "Ya, saat ini kami berusaha keras bisa menghalau gajah liar itu, agar tidak sampai masuk kampung di sekitar Way Jepara itu," kata MZ Hudiyono.

Di hutan TNWK itu diperkirakan masih terdapat ratusan gajah liar yang hidup di hutan sebagai habitatnya, selain sekitar 61 ekor gajah jinak dan terdidik serta terlatih di Pusat Latihan Gajah (PLG) Way Kambas. Masyarakat yang tinggal di sekitar hutan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) di Kabupaten Lampung Timur mengharapkan, agar kanal-kanal penangkal kawanan gajah liar dan satwa liar lainnya segera diperbaiki.

Namun harapan masyarakat dari belasan desa di sekeliling hutan TNWK itu, belum dapat diwujudkan dalam waktu dekat, mengingat perlu dana besar untuk menggali dan memperbaiki lagi kanal-kanal tersebut.

"Kami akui, sebagian besar kanal-kanal itu sudah rusak dan dangkal, sehingga kurang optimal berfungsi mencegah gajah liar dan satwa liar lainnya bisa keluar hutan masuk ke kampung," kata Hudiyono.

Menurut dia, revitalisasi kanal-kanal di sepanjang batas hutan dengan kebun dan perkampungan penduduk itu merupakan salah satu prioritas penanganan gangguan dan konflik gajah liar di TNWK saat ini.

"Benar, pengembalian fungsi kanal-kanal itu menjadi salah satu prioritas, selain dalam jangka pendek tetap perlu upaya bersama-sama untuk menghalau gajah-gajah liar yang keluar hutan dan masuk ke kampung agar kembali ke habitatnya," ujar dia lagi.

Pihak Balai TNWK telah bekerja sama dengan LSM, Pemda Kabupaten setempat dan Pemda Provinsi Lampung serta dinas terkait untuk mengatasi konflik gajah dengan manusia di tempat itu.

Namun saat ini dipastikan dukungan pendanaan yang dimintakan kepada Departemen Kehutanan akan dipangkas sehubungan adanya pemotongan anggaran. Padahal pembiayaan operasional dan pengelolaan TNWK itu justru semakin meningkat, termasuk dukungan pembiayaan untuk penanggulangan konflik gajah liar dan pemberdayaan masyarakat desa sekitar hutan sebagai kawasan penyangga hutan.

"Kami beruntung pula karena masih ada kawan-kawan LSM yang bertugas di TNWK ini yang ikut peduli dengan masalah itu, termasuk kami harapkan pula dukungan dari Pemda dan dinas terkait di dalamnya, sehingga masalah tersebut benar-benar dapat ditanggulangi secara kolaborasi," kata Hudiyono.

Diperkirakan populasi gajah liar di hutan TNWK sekitar 200 ekor, sehingga memungkinkan terjadi gangguan gajah liar yang masuk kampung atau kebun penduduk akibat kerusakan pada habitat dan sumber makanan di dalam hutan, serta ketiadaan pagar pembatas atau kanal yang menghalangi satwa liar itu keluar hutan.

Konflik Makin Tinggi

Keberadaan gajah liar di dalam hutan di Lampung tidak selalu membuat nyaman masyarakat yang tinggal di dekat hutan yang menjadi habitat satwa liar yang harus dilindungi dan dilestarikan, karena termasuk spesies langka dan dilindungi di dunia itu.

Provinsi Lampung memiliki dua kawasan hutan, yaitu Taman Nasional Way Kambas di Lampung Timur, dan TN Bukit Barisan Selatan (TNBBS) di Lampung Barat, Tanggamus, Bengkulu Selatan/Bengkulu, dengan populasi gajah liar mencapai ratusan ekor.

Menurut data Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Lampung, Balai TNWK—maupun Balai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan/TNBBS—dan beberapa LSM yang bertugas di TNWK, "konflik" antara gajah dan manusia di sekitar dua kawasan hutan itu masih terus berlangsung, bahkan cenderung makin meningkat akhir-akhir ini.

Pada periode 1999-2006, konflik manusia vs gajah liar itu, tertinggi terjadi tahun 2000, yaitu dengan 10 kejadian yang melibatkan sekitar 154 ekor gajah liar. Tahun 1999 (terjadi tiga konflik, melibatkan 33 gajah). Pada tahun 2001 terjadi delapan kasus serangan gajah, melibatkan 36 gajah, dan menyebabkan dua orang tewas, kemudian tahun 2002 terdapat sembilan konflik, melibatkan 74 gajah, dan satu orang korban meninggal.

Tahun 2003 tercatat empat konflik, melibatkan 70 gajah, tahun 2004 dua kali kejadian konflik, melibatkan 26 gajah, tahun 2005 terjadi empat kali konflik, melibatkan 53 gajah dan tahun 2006 terjadi satu kali konflik, melibatkan sembilan ekor gajah.

Pada periode Januari-Maret 2007, konflik gajah "melawan" manusia di TNBBS, telah terjadi dua kali, dan dua orang penduduk setempat tewas karena amukan enam ekor gajah liar yang merupakan kawanan "Davit Cang"--yaitu kawanan gajah liar dipimpin seekor gajah jantan besar yang berkaki pincang dan dikenal ganas itu.

Ulah kawanan gajah liar "Davit Cang" itu mereda, menyusul upaya menggiring beberapa ekor gajah yang masih hidup—diketemukan beberapa anggota kawanan gajah itu mati, diduga akibat racun yang disiapkan warga yang kesal atas ulah satwa berbelalai itu—ke dalam kawasan hutan TNWK yang habitatnya lebih luas dan lebih lebat.

Lain lagi gangguan gajah liar di sekitar hutan TNWK. Di sekitar hutan TNWK, konflik antara gajah dan manusia kebanyakan terjadi di Desa Labuhan Ratu 9, Labuhan Ratu 6, Labuhan Ratu 7, Braja Asri, dan di Braja Yekti, di sekitar Kecamatan Way Jepara, di Kabupaten Lampung Timur.

Konflik paling sering terjadi saat musim tanam padi, musim hujan, dan ketika musim kering, terutama di daerah rawa-rawa. Sejumlah aktivis LSM dan berbagai lembaga berkompeten di Lampung, memastikan awal mula konflik gajah liar dengan manusia di daerahnya sebenarnya telah lama berlangsung.

Namun konflik itu cenderung makin meningkat yang muncul sejak tahun 1998, menyusul krisis ekonomi dan era reformasi yang mendorong masyarakat sekitar hutan berani terang-terangan masuk ke hutan untuk melakukan perambahan, dan perburuan liar.

Menurut Kepala Balai TNWK, MZ Hudiyono, pihaknya bekerjasama dengan sejumlah lembaga berupaya untuk menanggulangi konflik gajah vs manusia itu, antara lain dengan LSM Wildlife Conservation Society (WCS)-Indonesia Program dan Tim Rhino Protection Unit (RPU) TNWK, diantaranya dengan membentuk Crop Protection Unit (CPU) yang juga mengikutsertakan masyarakat sekitar.

Tim itu secara rutin melakukan patroli, juga bertugas menghalau gajah yang sewaktu-waktu bisa keluar hutan masuk kampung serta berupaya mencegah terjadi konflik gajah dengan manusia yang berakibat buruk--kerugian harga benda maupun jiwa.

Beberapa aktivis LSM yang bertugas di TNWK menuturkan, kondisi wilayah konservasi itu yang memanjang terbuka berbatasan dengan perkampungan, areal pertanian, dan kawasan perkebunan swasta, memungkinkan terjadi interaksi satu sama lain antara satwa liar dari dalam hutan dan masyarakat sekitarnya.

Hutan TNWK dengan luas 125.621,30 hektare, dan dikelilingi sedikitnya 36 desa—termasuk 22 desa yang berbatasan langsung—tersebar di Kecamatan Labuhan Maringgai, Sukadana, dan Way Jepara, Purbolinggo, Rumbia, dan Seputih Surabaya. Akibatnya, semua wilayah yang hanya dibatasi kanal dan pembatas alam atau buatan bukan permanen lainnya itu menjadi rentan oleh gangguan gajah liar.

Apalagi terdapat jalur tradisional lintasan gajah liar yang kini telah menjadi kebun, areal pertanian, maupun permukiman penduduk, tapi dalam waktu tertentu akan tetap dilintasi kawanan gajah liar.

Padahal di dalam hutan TNWK terdapat sejumlah satwa liar langka dan dilindungi di dunia, selain gajah, juga harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) dan badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis), dengan jumlah populasi diperkirakan puluhan, belasan, hingga ratusan ekor yang harus tetap diselamatkan.

Sekitar 40 persen areal hutan TNWK itu merupakan kawasan ilalang, dan sisanya berupa hutan sekunder yang luasnya juga semakin berkurang mencapai 15-20 persen. Petugas pengamanan hutan TNWK, menyebutkan bahwa setiap tahun selalu terjadi kebakaran hutan saat kemarau yang dipastikan akibat ulah manusia yang melakukan aktivitas terlarang di dalam hutan itu.

Aktivitas perambahan, penebangan kayu, dan perburuan liar juga terus berlangsung, kendati pengamanan diintensifkan, tetap saja pelaku—komplotan perambah dan pemburu tradisional maupun modern—terus saja beraksi. Sejumlah pelakunya berhasil diamankan dan diproses hukum, bahkan divonis hakim dengan hukuman maksimal.

Namun hingga kini, tindak pengrusakan hutan dan gangguan terhadap habitat satwa langka serta kelestarian tetumbuhan (flora) di hutan TNWK belum juga berhenti, sejalan dengan terus saja keluar masuk rombongan gajah liar itu.

Bisa jadi, akibat habitatnya terusik dan makanan yang tersedia di dalam hutan semakin berkurang, mendorong kawanan gajah liar itu lebih enak memilih keluar hutan dan mendapatkan makanan yang lebih mudah disantap dari kebun penduduk di sekitar perbatasan hutan itu.

Tapi bagi penduduk, keberadaan "tamu tak diundang" itu akan menimbulkan masalah besar, karena tidak saja kebun produktif mereka menjadi tidak bisa dipanen dengan baik, tapi juga harta benda lain dan bahkan jiwa mereka seperti selalu dalam ancaman. Masyarakat sangat mengharapkan formula yang tepat untuk mengatasi masalah konflik antara gajah liar versus manusia di hutan TNWK itu.

Senin, 18 Oktober 2010

Pergaulan Bebas Kalangan Remaja, WASPADA!



Stop Seks BebasMasa remaja adalah masa yang paling berseri. Di masa remaja itu juga proses pencarian jati diri. Dan, disanalah para remaja banyak yang terjebak dalam pergaulan bebas.

Menurut Program Manajer Dkap PMI Provinsi Riau Nofdianto seiring Kota Pekanbaru menuju kota metropolitan, pergaulan bebas di kalangan remaja telah mencapai titik kekhawatiran yang cukup parah, terutama seks bebas. Mereka begitu mudah memasuki tempat-tempat khusus orang dewasa, apalagi malam minggu. Pelakunya bukan hanya kalangan SMA, bahkan sudah merambat di kalangan SMP. ‘’Banyak kasus remaja putri yang hamil karena kecelakan padahal mereka tidak mengerti dan tidak tahu apa resiko yang akan dihadapinya,’’ kata cowok yang disapa Mareno ini pada Xpresi, Rabu (20/8) di ruang kerjanya.

Sejak berdirinya Dkap PMI tiga tahun lalu, kasus HIV dan hamil di luar nikah terus mengalami peningkatan. Setiap bulan ada 10-20 kasus. Mereka yang sebagian besar kalangan pelajar dan mahasiswa ini datang untuk melakukan konseling tanpa didampingi orang tua. ‘’Rata-rata mereka berusia 16-23. Bahkan ada yang berusia 14 tahun datang ke Dkap untuk konsultasi bahwa ia sudah hamil. Mereka yang melakukan konseling, ada datang sendiri, ada juga dengan pasangannya. Sebagian besar orang tua mereka tidak tahu,’’ ujarnya.

Meskipun begitu, lanjutnya para remaja yang mengalami ‘kecelakaan’ ini tak boleh dijauhi dan dibenci. ‘’Kita tidak pernah melarang mereka untuk melakukan hubungan seks, karena ketika dilarang atau kita menghakimi, mereka akan menjauhi kita. Makanya, Dkap disini merupakan teman curhat mereka dan kita memberikan solusi bersama. Seberat apapun masalahnya, kalau bersama bisa diatasi,’’ ungkapnya lagi.
Bukan hanya remaja nakal saja yang terjebak, anak baik pun bisa kena. ‘’Anak baik yang disebut anak rumah pun ada yang mengalami ‘kecelakaan’,’’ ucapnya.

Oleh sebab itu, sangat diperlukan pancegahan dini dengan memberikan pengetahuan seks. ‘’Pendidikan seks itu sangat penting sekali. Tapi, di masyarakat kita pendidikan seks itu masih dianggap tabu. Berdasarkan pengamatan kami, banyaknya remaja yang terjebak seks bebas ini dikarenakan mereka belum mengetahui tentang seks. Seks itu bukan hanya berhungan intim saja. Tapi, banyak sekali, bagaimana merawat organ vital, mencegah HIV dan lainnya. Pelajari seks itu secara benar supaya kita bisa hidup benar,’’ tuturnya.

Sementara itu, Martha Sari Uli pelajar SMAN 4 Pekanbaru mengaku interaksi bebas di kalangan remaja dalam pergaulan bebas, identik dengan kegiatan negatif. ‘’Banyak anak-anak remaja beranggapan bahwa masa remaja adalah masa paling indah dan selalu menjadi alasan sehingga banyak remaja yang menjadi korban dan menimbulkan sesuatu yang menyimpang,’’ ungkapnya ketika diminta komentarnya mengenai pergaulan bebas di kalangan remaja.

Senada dengan itu, Debora Juliana juga pelajar SMAN 4 Pekanbaru mengatakan pergaulan bebas itu saat ini sudah tidak tabu lagi, dan banyak remaja yang menjadikannya budaya modern. ‘’Pergaulan bebas berawal ketika remaja mulai melakukan perbuatan yang keluar dari jalur norma-norma yang berlaku di sekitar kehidupan kita. Sekarang banyak banget anak-anak seumuran kita sudah keluar dari jalurnya,’’ ujar cewek kelahiran 18 Juli 1993. ‘’Kalo aku nggak pernah melakukan hal tersebut dan jangan sampai lah,’’ tambahnya.

Di tempat terpisah, Ketua MUI Provinsi Riau Prof Dr H Mahdini MA mengatakan data yang ditemukan lebih banyak lagi anak-anak yang melakukan seks bebas. Maka diperlukan pencegahan. ‘’Saya meminta semua kalangan, baik para pendidik, orang tua, dan tokoh masyarakat agar memfungsikan tugas-tugas sosialnya,’’ pintanya.

Banyaknya kalangan remaja yang melakukan seks bebas, lanjutnya diindikasikan ada jaringan tertentu yang menggiring anak-anak ke hal yang negatif. Oleh karena itu, MUI menghimbau untuk menutup tempat yang berbau maksiat. ‘’Menutup tempat maksiat itu jauh lebih penting demi generasi muda,’’ sarannya.

Ditingkat pergaulan dalam kondisi hari ini, anak-anak bisa saja berbohong. Oleh sebab itu, sambungnya pengawasan orang tua harus diperketat. Tentu saja contoh perilaku orang tua sangat berperan.

Ia berharap, semua sekolah-sekolah tanpa terkecuali memperkuat kembali kehidupan beragama. ‘’Kita harus menanamkan nilai-nila agama sejak dini sehingga mereka memiliki kepribadian yang kuat,’’ katanya.

Hal yang sama juga diutarakan Drs Ali Anwar, kepala SMA 5 Pekanbaru. Menurutnya, akibat perkembangan zaman, ketika agama tidak lagi menjadi pokok dalam kehidupan banyak remaja yang terjebak dalam pergaulan bebas. ‘’Solusinya, kuatkan lagi ajaran agama. Baik di sekolah maupun di rumah agama merupakan kebutuhan pokok,’’ ucapnya.
Selain itu, orang tua harus lebih memperhatikan anaknya. ‘’Orang tua dan anak harus selalu berkomunikasi. Sehingga tahu persoalan anak,’’ ungkapnya.

Menyikapi hal ini, kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Drs HM Wardan MP mengatakan akan melakukan komunikasi dengan dinas pendidikan kabupaten/kota untuk membuat surat edaran ke sekolah-sekolah dalam mengantisipasi hal tersebut. ‘’Kita berharap jangan sampai terjadi hal tersebut karena akan merusak diri sendiri, sekolah, agama dan daerah,’’ ujarnya ketika ditemui usai acara pelantikan Persatuan Anak Guru Indonesia (Pagi) Provinsi Riau, Rabu (20/8) malam di Hotel Sahid Pekanbaru.